Tapi bagiku segalanya
tentang cinta itu menyakitkan.....
Masih ku nikmati perihku sendiri,merasakan segala rasa sakit itu
sendiri karna memang tak ada yang mengerti ataupun mencoba mengerti.
Untuk apa semua ini,semua ini hanya menyakitkanku ya Tuhan...
Dia yang ku cinta tak pernah mengerti apa yang ku rasa
Seperti orang bodoh itulah aku
...
Masih tersisa perih sebab pertengkaran semalam,bantalku basah
karna semalaman menangis mungkin mataku bengkak sekarang. Entah bagaimana aku
akan berangkat sekolah dengan keadaan berantakan seperti ini. Tapi dengan
terpaksa aku pun bangun bersiap-siap berangkat sekolah juga hanya satu pintaku
hari ini “jangan biarkan aku bertemu
dengannya xa Tuhan”...
...
Aku tiba di sekolah tepat bel masuk berbunyi,ku menuju kelas
dengan langkah gontai. Kepalaku pusing
rasanya karna tak tidur semalaman. Hampir jatuh aku terpeleset lantai karna hujan yang semalam tak mau
berhenti seperti air mataku yang juga tak mau berhenti mengalir ,tragis,saat
tiba-tiba ada tangan yang meraihku dan berkata
“hati-hati dek di
sini licin”sambil tersenyum
Waktu terasa berhenti saat melihat senyumannya,hangat. Ya Tuhan
perasaan apa ini?. Aku tertegun beberapa saat melihatnya.
“oh iya,terima
kasih mas”
“sama-sama
dek,jangan jatuh lagi ya ?sambil tersenyumJ
Sekali lagi senyum itu membuatku meleleh.....
“i,iya mas”J
Dan dia berlalu meninggalkanku.Samar-samar ku lihat kepergiannya
“liatin siapa
hayoo?”ucap Lisa,teman baikku
“gak liatin siapa-siapa kok,hehe”
“alah ngaku
aja,liat siapa to?”sambil nengok-nengok
Kemudian pandangannya tertuju pada orang itu
“aha,pasti mas
Bayu ya? Ayo ngaku”
“ow jadi namanya
mas Bayu to?”tanpa sadar aku mengucapkan itu
“haha,ketahuan ya...”
“apa an gak kok”
“iya juga gak
papa,hehe”
“kan uda punya Ryan”
“kan Cuma
pacaran,masi bisa nglirik xang lain dong”
“hus,gak boleh
ya. Cintaku Cuma buat Ryan seorang”
“eciyeee. Setia
beneer temen gue”
“iyadong,udah-udah
ayo ke kelas ngaco’ aja dari tadi kamu”...
“iya-iya”
...
Di kelas aku benar-benar gak konsen masalah Ryan berputar-putar
trus di otakku. Aku belum cerita pada Lisa masalah Ryan semalam tapi sepertinya
dia sudah tau. Itulah Lisa orang yang sangat memahamiku luar dalam.
“di apain lagi
sama Ryan?”ucapnya tiba-tiba membangunkan lamunanku
“hehe”
“malah ketawa?di
apain kok?”
“biasalah
berantem”
“pasti dia
selingkuh lagi ya?”
“i,iya...”
“ngapain sih di
pertahanin?Cuma nyakitin kamu aja kan?”
“aku cinta Ryan
Lis”
“cinta ya cinta
tapi gak kayak gini,emang kamu gak capek?”
“capek,tapi...”
“udah gak ada
tapi-tapian dia udah berkali-kali nyelingkuhin kamu. Putusin dia”
“gak bisa,aku
masih cinta dia”tak terasa air mataku menetes
Teeeeeet
Bel istirahat berbunyi
“iya iya,udah ah sedih-sedihannya.
Ayo ke kantin kamu pasti belum sarapan kan?”
“iya,kamu
bener-bener sahabatku”sambil memeluknya
“iyadong aku
gitu,hehe”
“Akhirnya pulang juga,Cuma pingin pulang aku sekarang.”
“eits,daripada
pulang trus kamu ANDI LAU. Ayo jalan,refresh otak gitu.hehe”
“ehm,iya juga. Ya
udah ayo!”
“siip. Ayo aku
yang traktir”
“wew. Makasih J”
Aku berjalan keluar gerbang menunggu Lisa mengambil sepeda
motornya saat aku
melihat Ryan. Aku mencoba mendekat dan memastikan apa yang ku
lihat. Benar itu memang Ryan sedang apa dia di situ bersama perempuan?
“Ry.....?”
Belum sempat aku memanggil namanya dia berpelukan dengan perempuan
itu. Seperti di sambar petir di siang bolong. Apa ini? Apa yang ku lihat ini Ya
Tuhan?. Tak terasa air mataku jatuh,sudah tak bisa tertahan lagi perih ini.......
Lisa datang menghampiriku
“loh? Kamu
kenapa?”Lisa
“aku
gapapa(sambil mencoba menyembunyikan wajahku)”
“bohong,kamu
kenapa? brengsek , Ryan brengsek”
Lisa menarikku menuju ke arah Ryan
“plaaaak...”
Tamparan keras mendarat di pipi Ryan
“brengsek,apa
yang kamu lakuin. Gak punya hati kamu nyakitin Sinta trus?”kata Lisa
Ya salam kenal namaku Sinta,aku murid
di SMA 1,udah setahun pacaran sama Ryan. Eits maaf ya perkenalannya gak tepat. Okeh kita balik
lagi aja yaa ke ceritanya
“tunggu sayang aku bisa jelasin”kata Ryan
“brengsek, gak
ada yang perlu di jelasin”kata Lisa
Sambil menarikku pergi. Aku hanya bisa menatap kosong dan
membiarkan badanku di tarik semakin jauh oleh Lisa.....
...
“makasih udah
nganterin pulang”
“iya
gapapa,masalah tadi gak usah di pikirin Ryan itu brengsek kamu bisa dapetin
lebih dari dia, Sinta. Trust me”Lisa memelukku
“udah sekarang
kamu istirahat jangan mikirin apa-apa”
“iya....”jawabku
datar
Aku langsung membenamkan wajahku di bantal berharap semua ini
hanya mimpi buruk,tapi smua ini nyata. Aku menangis sekeras-kerasnya hingga tak
terasa aku tertidur dan bangun-bangun sudah jam 5 pagi. Aku bertekat smuanya
harus selesai hari ini,rasa sakit ini tak boleh berlanjut lagi....
Aku mengajak Ryan ketemuan waktu jam istirahat dan dia aku
putuskan saat itu juga. Dia hanya berbalik dan berkata ”oh “. Sambil menahan
tawa air mataku mengalir tanpa henti. Saat pelajaran guru-guru menegurku karena
aku tertidur waktu pelajaran. Dan teman-temanku menertawakanku karena mataku
sembab. Dan hari itu menjadi hari paling sial. Yang kupikirkan hanyalah pulang,
pulang dan pulang. Mataku terasa berat, langkahku gontai, tiba-tiba semua
terlihat gelap. Aku gak ingat apa yang terjadi. Yang kuingat waktu aku membuka
mataku ada mas Bayu dengan senyumnya yang mempesona. Seolah-olah waktu
berhenti, seketika itu aku sadar kalau aku ada dipangku`nnya. Tapi aku pingsan
lagi. Ketika sudah sadar yang kulihat adalah poster detective conan
“ini dimana?”
Tiba-tiba ada suara yang tak asing lagi di telingaku
“kamu di rumahku.
Udah jangan banyak bergerak dulu”kata mas Bayu
“aku kenapa mas?”
“kamu pingsan
tadi”
Mas Bayu menyodorkanku secangkir coklat panas dan membantuku
bangun.
“di minum dulu
mumpung masi panas”
“iyaa
mas,makasih”
“ada
masalah?cerita aja,siapa tau bisa bantu?”
“haha. Gak
apa-apa kok mas”
“yaudah,tapi kalo
berubah pikiran hubungi aku yaa”
Menyodorkan nomor telponnya
“oke,makasi J”
“mas,kamar
mandinya dimana ya?”
“ow di situ. Lurus
aja trus belok kiri”
Dengan langkah gontai aku menuju ke kamar mandi. Masih pusing aja
ternyata ini kepala. Aku membasuh mukaku dengan air sampai beberapa kali,mencoba
menguatkan diri. Aku melihat pantulan wajahku di cermin. Ini siapa?dimana Sinta
yang dulu ceria. Kenapa smuanya harus hancur Cuma gara-gara seorang Ryan. Aku
harus kuat,Ryan itu bukan sgalanya....
...
Mas Bayu mengantarku pulang. Dia seperti tak tega
meninggalkanku,tapi akhirnya pergi meninggalkan dengan mengucapkan pesan
terakhir
“senyum”
Satu kata tapi mengena di hati. Satu kata yang sampai sekarang
menguatkanku. Gak kerasa uda setahun putus sama Ryan. Awalnya emang sulit tapi
semuanya baik-baik aja karna ada Mas
Bayu yang menjagaku. Setelah kejadian itu aku jadi dekat bahkan sangat dekat
dengan Mas Bayu. Dia tak pernah membiarkanku sendirian...
“mas Bayu ayo makan?aku laper ni”
“iya ayok. Makan
dulu baru nonton yaa?”
“siip”
Hari itu aku jalan lagi sama Mas Bayu. Mungkin gara-gara liat aku
tadi sumpek di kelas,Mas Bayu langsung ngajak jalan pulang sekolah.
“makannya
pelan-pelan dong,keselek kamu nanti?”
“hehe iyaa mas.
Tapi laper ni”
“iya deh iya. Btw
aku abis ini lulus lo. Dan rencananya mau nerusin ke Jogja.”
Sambil mengusap lembut mulutku,membersihkan mulutku yang belepotan.
Deg,r`sanya tubuhku lemas mendengar itu. Seperti akan kehilangan
sesuatu.
“jadi kita
pisah?”
“hahaha. Gaklah
kita kan masih bisa telpon,bbm-an,chating smuanya pokoknya. Liburan kamu juga
kan bisa main ke sana?”
Tapi tetap saja,buatku ini perpisahan. Sakit rasanya memikirkan
itu
“haloo,kok
nglamun yaa?uda lanjutin makannya,katanya laper?”
“eh iya”
Deng`n asal-asalan aku memasukkan makanan di mulutku. Seperti gak
punya nafsu makan lagi. Pingn pulang trus tidur,tapi uda janji mau nonton.
Di bioskop pun aku jadi gak konsen,pandanganku tertuju terus ke
Mas Bayu. Lihat senyumannya rasanya waktu berhenti. Aku takut gak bisa lihat
lagi senyuman itu. Aku kenapa?kok jadi mendadak kena virus galau gini padahal
filmnya komedi,apa an coba yang bikin galau?. Sepanjang film diputar aku sibuk
dengan kegalauanku dan endingnya ketiduran. Bangun-bangun kudapati lampu udah
nyala dan bisikan lembut Mas Bayu yang membangunkanku.
“sin,sinta ayo
bangun?”
“eh iya mas”
“hahaha. Jadi
kamu tidur dari tadi?”
“hehe. Iya mas”
“filmnya bosenin
ya?”
“gak kok
mas,bagus kok”
“trus kenapa
dong?tumben-tumbennya kamu tidur liat film beginian?”
“gak apa-apa mas.
Lagi capek aja”
“yauda ayo
pulang,kamu istirahat aja di rumah”
“mukamu kenapa
kusut gitu?”kata Lisa
“aku bingung?”
“bingung kenapa?”
“Mas Bayu”
“Kenapa emang
sama Mas Bayu?”
“Mas Bayu bentar
lagi lulus”
“trus kenapa kalo
lulus?kan emang waktunya lulus?”
“yaa gak apa-apa”
“bentar-bentar
aku bingung ini lo?”
“ngapain
bingung?”
“omonganmu loh
muter-muter. Katanya bingung sama Mas Bayu di tanyain kenapa gara-gara Mas Bayu
mau lulus. Trus kenapa kalo lulus?katamu gak apa-apa. La trus?yang buat bingung
mananya non?aneh kamu?”
(Iya ya,kok aku jadi aneh gini?)
“di tanya malah
nglamun?”
“eh iya sory”
“Mas Bayu mau
nerusin dimana?”
“Jogja”
“hahaha. Aku tau
sekarang...”
“tau apa an?”
“pantesan aja
bingung. Lha wong Mas Bayu nya mau ke Jogja”
“ah,gak kok”coba
mengelak
“jangan boong
ah,kalo cinta itu bilang aja..”
“gaklah,dia kan
masku”
“mas apa mas?”
“mas lisa...”
“iyadeh. Tapi
jangan sampai nyesel ya?nglepasin orang yang kamu sayang..”
“gak kok,lagipula
mana mau dia sama aku?”
“kan blum di
coba?”
“gak mau mikirin
cinta aku masihan”
“jangan gitu
dong. Udah waktunya kamu buka hatimu. Udah setahun loh sin”
“trus kenapa?”
“ya uda waktunya
kamu cari pengganti Ryan. Lupain cowok brengsek itu. Cari cowok yang
bener-bener sayang kamu..”
“gak semudah itu
lis”
“aku tau.
Nyembuhin lukamu pasti butuh waktu.”
“dan kamu juga
tau gak semudah itu aku cinta sama orang”
“iya aku tau.
Mangkanya itu di coba dong. Seenggaknya buka hatimu sedikit buat cowok lain...”
“gak tau. Aku masih pingin sendiri aja”
“yauda terserah.
Gak boleh galau pokoknya ya?harus selalu senyum”
“siap bos”
Iya aku emang harus selalu senyum. Itu janjiku sama Mas Bayu.
Walaupun akhirnya Mas Bayu mau pergi. Aku gak boleh nglepasin dia dengan
tangisan. Senyum Sinta...
...
Aku menandai
kalenderku. Seminggu lagi Mas Bayu pergi. Aku harus buat seminggu ini sebagai
kenangan termanis buat Mas Bayu.
Semangat!.
...
Hari 1
Aku dan Mas Bayu ke taman bermain. Main deh tu kayak anak kecil.
Lepasin smua beban. Bener-bener kayak anak TK
Hari 2
Ke Taman baca buku bareng. Dia tidur di pangkuanku. Rasanya
deg-degan. Bisa liat wajahnya sedekat ini. Liat dia tidur di pangkuanku.
Rasanya pingin waktu berhenti...
Hari 3
Ke supermarket cari barang-barang buat piknik. Tapi repot juga
kalo soal makan Mas Bayu gak bisa makanan pedas sementara aku pecinta makanan
pedas. Jadi harus nyiapin makanan dua tipe kayaknya dan itu ribet...
Hari 4
Piknik bareng Mas Bayu. Makanan yang masak Mas Bayu smuanya. Aku
bagian yang makan hehe. Lucu banget liat Mas Bayu kepedasan,mukanya merah kayak
udang rebus. Jahat juga aku nyuruh Mas Bayu makan sambel padahal itu dikit tapi
lukanya bisa ajaib gitu hahaha...
Hari 5
Nonton film lagi. Tapi yang ini beda kita milih film horor padahal
s`ma-sama kagak sukanya sama horor-hororan. Aneh kan?. Aku juga gak tau kita
jadi sama-sam` aneh gini. Dan di situ aku gak
sengaja meluk Mas Bayu abisnya syok liat muka setannya loh jelek(padahal
dimana-mana namanya setan itu jelek). Itu buat aku deg-degan lagi..
Hari 6
Ini special pake telur haha. Mas Bayu yang milih tempatnya. Aku
gak tau mau di bawa kemana pokoknya ngiktt aja.
“ini tempat apa
mas?”
“ini tempat
rahasiaku. Dan sekarang udah gak rahasia gara-gara kamu uda tau.haha”
“wah,special”
&nbrp; “kalo lagi
sumpek,banyak pikiran. Aku selalu ke sini”
“kayak gimana
contohnya?”
“di putusin
cewekku haha”
&nbrp; “mas punya
cewek?”
“dulu,uda putus
tapi”
“kenapa putus?”
“dia tunangan
sama cowok lain. Bayangin aja kita uda pacaran 3 tahunan,sejak SMP kita
pacaran. Lalu kelas 3 SMP dia pindah ke Bandung soalnya ayahnya pindah tugas ke
Bandung. Kita LDR satu tahun. Alasanku
pindah ke Bandung mau ngasih surprise
dengan nyusul dia ke Bandung tapi malah aku yang di kasih surprise. Di
raumahnya aku liat sendiri dia tunangan sama cowok lain.”
Aku tau rasanya. Sakit ... aku menggenggam tangannya erat-erat
memberikan kekuatan.
Dia tersenyum padaku
“aku gak apa-apa
kok”
Aku membalasnya dengan senyuman juga. Aku gak tau harus berkata
apa. Mungkin juga sebaiknya diam. Dia sekarang butuh di dengarkan bukan di beri
pendapat. Gak nyangka orang sebaik ini pernah disakitin yang lebih dari aku.
Tapi dia kuat,gak sepeti aku yang Cuma gitu aja langsung down. Aku semakin
menggenggam tangannya,menatap wajahnya dalam-dalam. Mataku seakan berkata “kita
kuat mas,ayo sama-sama berjuang”
“ayo pulang mas?”
“ayo”
...
Sial,aku jadi gak bisa berhenti mikirin Mas Bayu. Di pikiranku
berputar-putar nama Bayu,Bayu,Bayu. Tiap teringat senyumannya,dadaku deg-degan
rasanya. Aku takut gak bisa liat
senyuman itu lagi. Tiba-tiba dadaku terasa sesak,seperti ada yang memukul-mukul
dadaku. Sakit rasanya. Rasa sakit yang gak bisa di jelasin kenapa. tanpa terasa
air mataku menetes,semakin deras dan gak bisa lagi berhenti. Semalaman aku
menagisi sesuatu yang masih aku gak tau alasannya. Aku dapati sebuah suara
membangunkanku.
“sin,sinta ayo
bangun dong”kata Lisa
Aku mencoba membuka mataku,mataku perih mungkin mataku bengkak
sekarang.
“sin kamu
nangis?”
Aku menatapnya dengan pandangan kosong. Sinta keliatan cemas liat
aku berantakan kayak gini.
“gak,aku gak
apa-apa kok”
“bohonf,kamu
semaleman pasti nangis. Mukamu ampe kusut gini”
“aku gak apa-apa
kok Lis”
“aku udah bilang
kan kalo cinta itu bilang. Jangan ngelak gini yang sakit justru kamu sendiri
sin”
Tangisku meledak. Aku udah gak bisa mendem smua ini lagi. Lisa
memelukku.
“udah gak
apa-apa. Smua blum telat kok”
“tapi aku takut
sin..”
“takut kenapa?”
“aku takut
disakiti lagi. Lagipula Mas Bayu belum tentu cinta aku”
“heh?kata siapa?.
Mas Bayu itu justru dari dulu udah cinta sama kamu. Kamu aja yang gak
sadar-sadar.”
Aku melepaskan pelukan Sinta,
“dari dulu?”
“iya dari dulu,dari
awal sebelum kamu jadian sama Ryan. Mangkanya waktu kamu jadian sama Ryan dia
itu gak terima soalnya dia tau kalo Ryan itu brengsek. Tapi apa daya,dia Cuma
bisa jaga kamu dari jauh. Bahkan alasannya stay di sini itu gara-gara kamu.
Tapi dia mungkin udah ngerasa cukup,dia udah capek kamu gak ngerti-ngerti
perasaanya yang kamu liat yang kamu pikir Cuma Ryan,Ryan,Ryan mangkanya dia mau
balik ke Jogja.”
Tangisku meledak lagi. Bodoh kenapa aku gak sadar,kenapa aku gak
liat orang yang tulus cinta aku itu ada di sebelahku. Kenapa kamu bodoh Sinta?
“udah ah,malah
nangis lagi”
“kamu kenapa gak
bilang dari dulu?”
“emang kamu
pernah dengerin omonganku apa?uda sekarang mandi ganti baju trus kita ke rumahnya
Mas Bayu”
“oke”
Aku mengikuti saran Lisa. Di pikiranku hanya ingin ketemu Mas
Bayu. Aku gak rela nglepasin Mas Bayu. Mas Bayu jangan pergi...
...
Mas bayu gak ada di rumah. Dia udah berangkat dari setengah jam
yang lalu. Tapi gak mungkin kalo langsung ke bandara,pesawatnya juga masih nanti
sore.
“Mas Bayu kemana
nih?”kata Lisa
“aku juga gak
tau. Kalo ke bandara juga gak mungkin. Pesawatnya masih lama juga kan?”
“lha trus gimana
ini,Mas Bayu ngilang dong?”
“eh,ntar ya. Kamu
tunggu sini ya”
Aku tau. Mas Bayu pasti ke tempat itu. Aku meninggalkan Lisa yang
bingung karna di tinggal sendirian. Tunggu aku Mas Bayu...
...
Aku mencari kesana-kemari tapi gak juga ketemu Mas Bayu. Aku
bingung. Mas Bayu dimana ?hampir menetes air mataku. Hingga ada suara yang
sangat aku kenal memanggilku
“sinta?”
“Mas Bayu”
Aku berlari memeluknya.
“mas Bayu jangan
pergi”
“haha. Kamu
kenapa sinta?”
“aku tau aku
salah. Harusnya dari dulu aku sadar soal perasaan mas. Harusnya aku gak
nyia-nyiain mas kayak gini. Aku tau aku bodoh...”tangisku meledak
Mas Bayu mengusap air mataku
“gak salah kok.
Emang belum waktunya kamu sadar kok”
“kok gitu?”
“haha. Iyadong
mungkin kalo kamu tau dari dulu bisa aja kamu nolak aku. Emang lebih baik gini
kan?”
“iyaa. Aku cinta
Mas Bayu...”
“Aku juga cinta
cinta cinta sama kamu”sambil mencubit pipiku
“ah.mas bayu.
Sakiiit tau!”
Mas Bayu hanya tertawa kemudian meraih tanganku dan menciumnya.
“i love you”ucap
Mas Bayu
“i love you too”
“jadi mas Bayu
gak jadi pergi kan?”
“kata siapa?aku
tetep pergi kok”
“loh kok gitu?mas
Bayu jahat”
Aku berbalik dan bermaksut meninggalkannya tapi tanganku di tahan,
Mas Bayu memelukku dari belakang.
“tunggu dulu
dong”
“apalagi?Mas Bayu
mau pergi kan?pergi aja sana tinggalin aku”
“aku emang mau
pergi tapi gak ninggalin kamu. Susul aku ke Jogja kalo kamu emang cinta aku”
“aku pasti susul
Mas”
...
Aku melepas kepergian Mas Bayu di bandara dengan senyuman karna
aku tau dia pasti menungguku di sana.
“ Tunggu aku setahun lagi Mas Bayu aku
pasti ke sana...”
...
Cinta datang kepada
orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada
mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang
masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada
mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali
kepercayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar